PENANAMAN PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA DAN PERESMIAN RINTISAN AGROWISATA TERPADU DI KUB TIWI MANUNGGAL

(Kokap, 1 Oktober 2020) Tanaman kelapa di Kapanewon Kokap merupakan salah satu komoditas andalan masyarakat, karena sebagai bahan baku pengolahan gula kelapa, yang merupakan sumber pendapatan harian para petani pengrajin gula kelapa. Usaha pengolahan gula kelapa sudah dilakukan sejak lama  dengan memanfaatkan tanaman kelapa lokal  yang saat ini  kondisinya sudah tua. Salah satu kelompok yang  menekuni kegiatan pengolahan dan pemasaran gula kelapa/ gula semut adalah KUB Tiwi Manunggal. Yang merupakan  wadah para petani kelapa yang beranggotakan 1.045 dari kalurahan  Hargowilis dan kalurahan Hargotirto. Dalam menumbuhkembangkan olahan gula semut kelompok tersebut tahun 2013 telah menerima bantuan rumah produksi, alat mesin pengolah hasil dan penguatan modal untuk pemasarannya melalui Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian. Dengan adanya bantuan tersebut  kegiatan usaha kelompok semakin berkembang, dan semakin banyak anggotanya. Dengan semakin  banyaknya permintaan pasar terhadap gula semut .maka  diperlukan  upaya  untuk peremajaan tanaman tua dengan varietas  tanaman yang pendek yaitu varietas Genjah Entog kebumen sebanyak 600 batang. Penanaman ini sebagai percontohan untuk mewujudkan kebun  yang  intensif , monokultur dan jenis kelapa pendek.. Dengan penataan kebun yang baik dengan  varietas baru ini juga dimaksudkan sebagai rintisan pengembangan agrowisata terpadu , yang didukung oleh potensi ternak kambing, kelinci, perikanan dan waduk sermo. Sebagai sarana penunjang kebun juga telah dibangun  sarana irigasi untuk pemeliharaan tanaman . Semua kegiatan tersebut dilakukan secara swadaya oleh KUB. Tiwi Manunggal.

Hadir dalam acara Penanaman Peremajaan Tanaman Kelapa dan Peresmian Rintisan Agrowisata Terpadu antara lain : Wakil Bupati Kulon Progo, Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Kulon Progo,Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan D.I. Yogyakarta, Bappeda Kabupaten Kulon Progo,Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo,Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Kebudayaan ( Kundha Kabudayan) Kabupaten Kulon Progo,Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kulon Progo,Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Kulon Progo,Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo,Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen,Unsur Muspika Kapanewon Kokap,Direktur Improsula,Direktur Aliet Green Proyek Hijau Kulon Progo,Kepala Puskesmas Kokap 2,Lurah Kalurahan Hargotirto, Lurah Kalurahan Hargowilis,BP3TKI DIY, Gugus Tugas Covid Hargowilis, Anggota KUB Tiwi Manunggal

Dalam sambutannya Wakil Bupati Kulon Progo menyampaikan bahwa tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas andalan di Kabupaten Kulon Progo dengan luas tanaman mencapai 18.430,75 Ha yang tersebar di 12 kapanewon.  Kapanewon Kokap merupakan wilayah yang pertanaman kelapanya paling luas mencapai 3.035,92 Ha. Dari luasan itu yang khusus diambil niranya 2.105,35. Ha Agribisnis kelapa sangat menguntungkan karena semua bagian tanaman kelapa bisa dijual mulai dari buah kelapa, sabut, daun, lidi, batang, bahkan di Kapanewon Kokap diambil nira sebagai bahan baku pembuatan gula kelapa yang merupakan sumber pendapatan harian dari warga masyarakat. Produk gula kelapa khususnya gula semut dari Kapanewon Kokap sangat bagus kualitasnya bahkan pangsa pasar tidak hanya lokal dan nasional tapi sudah dieksport ke beberapa negara antara lain Jerman, Canada, Perancis, Amerika, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea. Niilai eksport gula semut Kulon Progo tahun 2019  sebesar Rp. 17.979.343.800,- Dalam rangka mempertahankan sumber bahan baku dan mendukung usaha pengolahan gula kelapa Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sudah memberikan fasilitas bantuan kepada masyarakatt baik melalui dana APBN, APBD DIY, APBD Kabupaten maupun swasta. Dari aspek budidaya berupa bantuan saprodi untuk intensifikasi dan peremajaan tanaman, sedang dari aspek pengolahan hasil berupa pembangunan gudang penyimpan hasil, pembangunan rumah produksi dan rehab rumah produksi, bantuan peralatan mesin untuk pengolahan gula semut, penguatan modal untuk pemasaran, serta melalui fasilitasi pihak ketiga berupa Sertifikasi Indikasi Geografis Gula Kelapa Kulon Progo.

Wakil Bupati Kulon Progo  memberikan apresiasi yang setingi – tingginya dan rasa bangga kepada KUB Tiwi Manunggal, dengan seluruh anggota, Komite Fair Trade Proyek Hijau Kulon Progo, dengan pendampingan dari lurah, panewu, OPD terkait tingkat Kabupaten dan DIY, Aliet Green, Improsula atas kerja kerasnya dengan dana swadaya telah melaksanakan program bedah kebun dengan peremajaan tanaman kelapa seluas 5 Ha di lahan tegalan yang ada di Kalurahan Hargowilis dan Hargotirto. Semoga kebun ini bisa menjadi kebun percontohan penanaman kelapa yang intensif, dengan varietas genjah, sebagai inovasi peremajaan tanaman lokal yang sudah tua, tinggi dan kurang intensif pengelolaannya. Beliau juga berharap dengan langkah awal yang sudah dilakukan KUB Tiwi Manunggal ini akan diikuti oleh kelompok lainnya, agar secara bertahap bisa berkembang semakin luas kebun kebun kelapa genjah yang pendek dan intensif pengelolaannya. Hal ini juga sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan para penderes dan dapat menarik minat anak muda untuk meneruskan usaha orang tuanya dalam budidaya maupun pengolahan gula kelapa. yang akan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya serta  sangat mendukung sepenuhnya upaya dari KUB Tiwi Manunggal yang akan mengembangkan kawasan ini menjadi Kawasan Agrowisata Terpadu. Dengan telah beroperasinya YIA dengan potensi penumpang 20 juta orang /tahun, didukung dengan program infrastruktur jalan bedah menoreh yang melalui kapanewon Kokap ini, maka beliau mengharapkan Kulon Progo tidak hanya sebagai penonton tapi bisa memanfaatkan potensi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program yang bisa dikembangkan adalah Agrowisata, yaitu memadukan potensi pertanian, budaya dan pariwisata, sehingga akan memberikan multiple efek yang besar pada perekonomian masyarakat. Potensi Agrowisata di sepanjang perbukitan Menoreh sangat besar, selain potensi alam yang sangat indah. Juga banyak potensi produk pertanian dengan proses olahannya serta budaya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan Peletakan batu pertama Aula Joglo Sekembang ,Penanaman PerdanaTanaman Kelapa Genjah Entog, Tabur benih ikan nila, Peresmian Showroom Kelinci “Rabbit Jaya Sekembang (RJS)”, Penanaman Tanaman Kelengkeng, Peresmian gardu pandang “Puncak Sekembang”  (sumber: Bidang Perkebunan)