MENGENAL DOMBA WONOSOBO (DOMBOS) DI GLAGAH, TEMON

Beberapa waktu yang lalu, petugas dari Bidang Kesehatan Hewan bersama dokter hewan Puskeswan Temon, mendampingi tim dari BBVet Wates mengambil sampel darah domba peliharaan peternak lokal. Pengambilan sampel darah ini bertujuan untuk deteksi dini penyakit PPR di Indonesia.

Melihat keunikan dari domba yang dipelihara oleh Heri Sulistyo, kami pun mewawancara beliau mengenai mengenai domba wonosobo (dombos) peliharaan beliau. Berikut adalah hasil wawancaranya.

Gambar 1. Pejantan dombos

Dombos peliharaan Heri merupakan hasil silangan dari domba jenis Texel dengan Merino. Secara sekilas, dombos mirip dengan domba lokal secara bentuk dan warna. Bila dibandingkan dengan domba ekor tipis atau yang sering disebut sebagai domba lokal, dombos memiliki badan yang lebih besar, rambut (gembel) yang lebih halus atau bisa disebut sebagai wool, rambut berwarna putih kekuningan, dan bentuk telinga mengarah ke samping.

Gambar 2. Induk dan anak dombos. Anakan dombos memiliki ukuran 2x lipat jika dibandingkan dengan domba lokal ketika berumur 2 minggu.

Cara pemeliharaan dombos mirip dengan domba lokal. Bedanya adalah jumlah pakan yang dibutuhkan hingga 3x dari kebutuhan domba lokal. Heri menggunakan pakan konsentrat dan hijauan secara bergantian demi memenuhi kebutuhan dombos. Jadwal pemberian pakannya yaitu pagi diberi konsentrat sebanyak 3% dari berat badan (BB), sedangkan siang dan sore diberikan pakan hijauan. Air minum diberikan secara ad libitum, yang artinya tidak terbatas atau selalu ada.

Pakan hijauan yang diberikan oleh Heri bukanlah sembarang rumput. Heri menggunakan odot dan kolonjono. Untuk kolonjono, Heri biasanya memberikan dapat kondisi sudah di chopper sepanjang kurang lebih 2cm. Pemberian kolonjono yang sudah di chopper ini ternyata dapat meningkatkan nafsu makan dan mempermudah dombos dalam mencerna kolonjono tersebut.

Dalam waktu dekat, Heri akan membangun kandang baru agar kapasitas peliharaannya meningkat. Heri berniat untuk menjadikan usaha peternakannya menjadi sentra dombos di Glagah, Temon.

 

 

 

-crv-